Selasa, 29 April 2014

Malu tapi mau

Elok rupanya mencuri perhatian
Gerak-geriknya tak lekang oleh mata
Canda dan tawanya memerkahkan senyum
Ya, kini terlena olehnya...

Tak mampu bibir menyampaikan apa ini,
Tak sampai tangan menggapai siapa dia,
Lalu, yang ada kini hanya tersipu malu,
Merah merekah dipipi kala terbayang,

Tanyakan pada hati yang kini berdentum
menyelip dalam badai, mampukah dilalui ?
Bara api menyala,sanggupkah berkobar ?
Siapa gerangan kini yang memilikinya ?

Berpura-pura, menipu rasa palsu
Bak kura-kura dalam perahu
Menerka-nerka apa dan harus bagaimana
Kasih tak sampai, lalu dibiarkan membusuk

Ingin mulut berkata, tapi gengsi bertindak,
Ingin ia tahu, namun diselimuti ketakutan
Tak ingin ia dirampas,tapi apa daya..
Oh, ini kah dia mau tapi malu ?

Minggu, 06 April 2014

Diantara waktu

Detik berdetak menciptakan menit, 
menit berjalan mengukuhkan hari,
Hari demi  hari tampak bersilat,
hiruk pikuk tiada henti menari,

sana kemari ku berlari,mengejar nan pasti,
Bara didada penggerak jiwa dan raga,
Gelora mengayunkan tangan dan kaki,
Hati dan pikiran tak kenal putus asa,

Ku berjalan, berlari dan bahkan terbang,
Ku hanyut dan terkadang di awang-awang,
Diatas tanah,dibawah langit ku mabuk kepayang,
hanya ntuk sebuah bayang-bayang ,

Demi waktu yang tak mengenal letih,
Kuhembuskan harapan tuk sebuah asa,
diantara waktu yang tak mengenal pamrih,
Izinkan kami untuk selalu rasakan bahagia.