KELUH
INDONESIA
Siklus tropis silih berganti di Bumi-ku
Hujan dan Panas seakan teman dalam
keseharian
Sama halnya dengan peliknya Indonesia-ku
kini
Banyak problema kian terik dimana-mana
Derasnya politik menguasai jagat ini
Baik dan buruk untuk nusa ini ada
tanganmu
Wahai engkau para politikus pilihan
rakyat
Engkaulah para utusan-Nya melayari negri
ku Indonesia
Kau diberikan
masa untuk memimpin merah putih
Kepercayaan
diperuntukan untuk orang-orang yang terpilih
Jantung dan kepala kami bertonggak pada
anak bangsa
Namun kau hampa jika kami tiada,ya kami
Rakyat
Ada kalanya kami bosan dengan sebutan
“Rakyat Kecil”
Tapi memang itu adanya, milyaran kepala
mengisi pertiwi ini
Kami perahu kecil yang butuh dayung menuju Indonesia Jaya
Suara kami tak ada yang tak ingin
menjadikan Indonesia Baru
Kepala negri ini ada ditangan kami para
penduduk Indonesia
Kamilah yang memilih otak Indonesia
untuk satu kesatuan
Rakyat bukanlah boneka yang bisa
semaunya di atur
Rakyat bukanlah robot yang dikendalikan
sesuka hati
Dan bukan pula patung yang dibentuk
seenak hati
Rakyatlah paru-paru negri yang butuh
nafas segar
Rakyatlah roda kehidupan yang mencari
para kemudi
Dan ialah penyambung harapan untuk
Indonesia Raya
Oh Rakyat…. Kaulah segalanya
Walau tak semua kami terilhami rasa
nasionalisme
Sekiranya kami tau apa dan bagimana
Indonesiaku
Insan mana yang tak mau bangsanya makmur
Insan mana pula yang tak ingin nusanya
sejahtera
Terpaku tapi tak kenal diam,kami bisa
mengaum
Terlena tapi tak kenal lengah,kami mampu
berlari
Dimasa kekinian, Indonesia ku tampaknya
tlah “baligh”
Setengah abad lebih ia merasakan pahit
dan manis hidup
Indonesia sudah kebal dengan keadaan
yang begini begitu
Tak pantas lagi Indonesiaku merintih
disana sini,tak pantas
Kemiskinan dan ketidaksejahteraan
harusnya tak kasat mata
Kerusuhan dan kesenjangan wajibnya tak
boleh terdengar lagi
Sepenuhnya,kami tak meyalahkan Kepala
Negara jagat ini
Pribadi kamilah yang hendaknya
diporoskan ‘tuk negriku
Kesadaran yang nyata akan taat kepada
peraturan hukum
Kepekaan terhadap kebohongan publik di
Indonesiaku
Kelaklah,tiap hamba-Nya di Garuda ini
terhenyuk dan sadar
Lekaslah bergerak dan maju mengejar
mencapai klimaks
Oh para Petinggi Negara, kami berdosa
rasanya
Berdosa jika kami tak berterima kasih
padamu
Meskipun, jasamu berpamrih untuk
Indonesia
Tapi itu layak, layak kau terima atas
semua ini
Keringatmu terbayar impas atas uang
bulanan
Kau pahlawanku di kursi-kursi mahal
Negara ini
Terimakasih para politikus Negri ku……
Oh Nusaku, era ini…..
Puluhan bahkan ratusan pamflet menghiasi
kota
Bak bunga yang mekar ditiap sudut jalan
Seolah berlomba memperebut bata Negara
ini
Kekokohan bangsa berada ditangan mereka
Mereka yang memiliki garizah untuk
Indonesiaku
Kau siap maju dan kami siap jadi benalu
Teruntuk muda-mudi bangsa kini dan nanti,
kami siap menitipkan Negri ditangan yang
layak
Kepercayaan kami serahkan pada
tunas-tunas nusa
Kau yang terpilih, sematkanlah sumpah di
dadamu
Janganlah komat-kamit semata, namun
letakkan dihati
Ku izinkan jiwa raga bumi ini kau
genggam bersama harapan
Asa dilangit janganlah imipian belaka
tapi harus nyata
Ku mohon dengan teramat bawa kami pada
Indonesia baru
Ku tak maun kami gundah dengan keadaan
yang kolot ini
Hati,Pikiran,Air mata menyertai secercah
harapan ‘ntuk nusaku
Tolonglah wahai para delegasi Indonesia
ku,Tolonglah kami
Tuntutlah kami berjalan pada benang yang
mungkin kini karut
Tangan tak sampai, keluhpun hanya angin
lalu
Meski begitu nyatanya, ku mohon nalurimu
tau
Gonjang-ganjing disana-sini rasanya cukup
sudah
Cukup untuk masa metamormofis di
Indonesiaku ini
Kami tak sabar lepas dari kulit dan
terbang mengangkasa
Hingga kita menjadi terpandang maju di
kancah dunia
Tak kenal maka tak sayang, begitupun
ntuk status Indonesia kini
Ku mau ia membumi dimata hamba-hambanya
agar berguna
Ku ingin ia dikenal sebagai kiblat
revolusi dan inovasi dunia
Sulit , namun mengapa mereka kini tlah
jauh dari kita
Mengapa ??
Haus akan fana untuk sebuah kemakmuran ,
perkenankanlah
Makmur dan Sejahtera, kita butuh,kita ingin
, kita haus akan itu
Untuk kita demi kita , demi Indonesia
yang lebih bermartabat
Poleslah tanah air ku dengan dengan otak
yang telah terpilih
Sepoikanlah Indonesia ku , agar ku
dengar berita sejuk
Harmonikan Indonesia ku bak melodi nan
elok di dengar
Ku ingin ia terpandang, terpandang kapan
dan dimana saja
Keluh kesah sana kemari, kami letih
dengan ini
Tak usah banyak bacot , tak usah beriming-iming
Tak perlu lagi basa – basi , lakukan ya
lakukan
Slogan sana – sini tak usah dibubung
tinggi
Tak nyata apa gunanya, omong kosong ?
Enyahlah
Cukuplah berurat menyorak yang toh nanti dikhianati
Bolelah merangkak kini, tapi bergegaslah
Indonesia tegap
Tegap pasti melawan pantang serta
melawan probelema
Tak sabar ingin ku liat simponi nan
anggun menghiasi Indonesia,
Rakyat mana yang tak sudi, bangsanya
terombang – rambing
Rakyat mana yang tak rela , nusanya
melamun sepanjang masa
Bangkit saja tak cukup, melangkah dan
lalu berlarilah nusaku
Tak tahan… Indonesia ku ingin kau MAJU
Rakyatnyanya, berhentilah terdoktrin
oleh janji busuk
Pemimpinnya, janganlah kau teruskan tapi
luruskan
Tuhanku Yang Maha Segalanya, pandulah
kami
Beruntunglah para huriah dan Pluktokrasi
yang terpilih
Nikmat mana lagi yang tak kau
rasa,bangunkanlah Indonesia
Berhentilah bersandiwara dipanggung
agraris, Indonesiaku Jaya
Kami tak ingin di ninabobokan , kami siap melototi utusan Negri ini
Jangan,Jangan sampai Indonesia jatuh
pada pemimpin yang cayah
Ku iri pada rumpun sebelah , ku dengki
pada “kesenangan” negri lain
Kubutuh loyalitas yang realitas, tak
usah berembel – embel ini itu
Ingin rasanya kubeli kejujuran tapi tak bisa
, kau kini teramat mahal
Ingin ku kantongi emas untuk sebuah
kepercayaan Indonesia, Mustahil
Siapapun nanti kepala bangsa ini,
lemparlah kami ke jurang kemajuan
Siapapun pemimpin bangsa ini, janganlah
kau dustai Dia dan Kami
Siapapun nahkoda nusa ini, kumohon
dengan teramat jayakanlah Indonesia
Oh Tuhan….Izinkanlah mereka menciptakan
Indonesia yang Baru
Oh Tuhan….Izinkanlah kami lepas dan
bebas dari beban selama ini
Semua hanya untuk Indonesa Raya…………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar